Makna puisi senja di pelabuhan kecil.
1. Makna puisi senja di pelabuhan kecil.
Bait 1 pengarang menceritakan cinta yang sudah tidak dapat diperoleh lagi. Pengarang melukiskan gedung, rumah tua, tiang dan temali, kapal, dan perahu yang tidak bertaut. Benda-benda itu semua mengungkapkan perasaan sedih dan sepi. Pengarang merasakan kehampaan hati karena cintanya yang hilang. Kenangan cinta sangat memukul hatinya sehingga hatinya mati setelah orang yang dicintainya pergi seperti kapal yang tidak berlaut hidupnya tiada berarti.
Bait 2 pengarang memfokuskan perhatian pada suasana pelabuhan dan tidak lagi ke benda-benda di pelabuhan yang beraneka ragam. Di pelabuhan itu turun gerimis yang mempercepat kelam (menambah kesedihan pengarang) dan ada ‘kelepak elang’ yang menyinggung muram ( membuat hati pengarang lebih muram).‘desir hari lari berenang’ (kegemingan telah musnah). Suasana di pantai itu suatu saat membuat hati pengarang dipenuhi harapan untuk terhibur, tapi ternyata suasana pantai itu kemudian berubah. Harapan untuk mendapatkan hiburan itu musnah, sebab“dan kini tanah air tidur hilang ombak”.
Bait 3 pikiran pengarang lebih dipusatkan pada dirinya dan bukan kepada pantai dan benda-benda sekeliling pantai itu. Dia merasa ‘ aku sendiri’. Tidak ada lagi yang diharapkan akan memberikan hiburan dalam kesendirian dan kedukaannya itu. Dalam kesendirian itu, pengarang mengisir semenanjung semula ia berjalan dengan dipenuhi harapan. Setelah pengarang mencapai ujung tujuan, ternyata orang yang diharapkan akan menghiburnya itu malah mengucapkan selamat jalan. Pengarang merasa bahwa sama sekali tidak ada harapan untuk mencapai tujuannya. Sebab itu dalam kesendirian dan kedukaannya, pengarang merasakan “dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap”. Betapa mendalam rasa sedihnya itu, ternyata dari pantai keempat sedu-sedan tangisnya dapat dirasakan.
semoga bermanfaat
2. kata bermakna konotasi pada puisi senja di pelabuhan kecil
Tanah Tidur : Dalam ilmu geografi dapat kita ketahui bahwa tanah atau bumi selalu bergerak di bawah permukaan. Tanah tidak akan berhenti bergerak apa lagi tidur. Tidur dalam konteks puisi ini berarti berhenti sejenak.
Air hilang ombak : air dalam lautan juga selalu bergerak yang disebut dengan ombak.
3. kata-kata bermakna dari puisi "Senja di Pelabuhan Kecil" adalah....
kita naik kapal di Pelabuhan
4. mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut puisi senja di pelabuhan-pelabuhan kecil?
Jawaban:
karena puisinya menceritakan tentang kampung halamanku
Penjelasan:
pulau yang dekat dengan pelabuhan
5. apa makna dan pesan dari puisi doa dan senja di pelabuhan kecil karya : Chairil Anwar
untuk kita selalu berdoa agar tetap terjaga.
6. karangan siapakah puisi senja di pelabuhan kecil
Chairil Anwar ...maaf klo salahChairil anwar (alm) itu jawabannya
7. amanat puisi senja di pelabuhan kecil
jangan kita berkelahi
8. tuliskan kata kata yang bermakna konotasi dalam puisi " senja di pelabuhan kecil " jelaskan pula makna dari setiap kata itu
Tanah Tidur : Dalam ilmu geografi dapat kita ketahui bahwa tanah atau bumi selalu bergerak di bawah permukaan. Tanah tidak akan berhenti bergerak apa lagi tidur. Tidur dalam konteks puisi ini berarti berhenti sejenak.
Air hilang ombak : air dalam lautan juga selalu bergerak yang disebut dengan ombak.
9. apa makna harfiah dari puisi senja di pelabuhan kecil ???? tolongg ya kakk jawab
Dalam puisi yang berjudul ”Senja di Pelabuhan Kecil”, terasa bahwa penyair sedang dicengkeram perasaan sedih yang dalam. Dalam kesedihan tesebut, penyair tetap tegar. Demikian pula pada isi puisinya, di dalamnya tak satu pun kata ”sedih”yang diucapkan, tetapi ia mampu mengungkapkan kesedihan yang dirasakannya. Penyair membawa imaginasi pembaca untuk turut serta melihat tepi laut dengan gudang-gudang dan rumah-rumah yang telah tua. Kapal dan perahu yang tertambat disana. Hari menjelang malam disertai gerimis. Kelepak burung elang terdengar jauh. Gambaran tentang pantai ini bercerita tentang suatu yang suram, di sana seseorang berjalan seorang diri tanpa harapan, tanpa cinta, berjalan menyusur semenanjung.
10. Apa makna puisi senja di pelabuhan kecil larik dan maknaya secara rinci
Dalam puisi yang berjudul ”Senja di Pelabuhan Kecil” diatas, terasa bahwa penyair sedang dicengkeram perasaan sedih yang dalam. Dalam kesedihan tesebut, penyair tetap tegar. Demikian pula pada isi puisinya, di dalamnya tak satu pun kata ”sedih”yang diucapkan, tetapi ia mampu mengungkapkan kesedihan yang dirasakannya. Penyair membawa imaginasi pembaca untuk turut serta melihat tepi laut dengan gudang-gudang dan rumah-rumah yang telah tua. Kapal dan perahu yang tertambat disana. Hari menjelang malam disertai gerimis. Kelepak burung elang terdengar jauh. Gambaran tentang pantai ini bercerita tentang suatu yang suram, di sana seseorang berjalan seorang diri tanpa harapan, tanpa cinta, berjalan menyusur semenanjung.
Pada puisi diatas, penyair berhasil menghidupkan suasana dengan gambaran yang hidup, ini disebabkan bahasa yang dipakai mengandung suatu kekuatan, tenaga, sehingga memancarakan rasa haru yang dalam. Judul puisi tersebut, telah membawa kita pada suatu situasi yang khusus. Kata senja berkonotasi pada suasana yang remang pada pergantian petang dan malam, tanpa hiruk pikuk orang bekerja.
Pada bagian lain, gerimis mempercepat kelam. Kata kelam sengaja dipilihnya karena terasa lebih indah dan dalam daripada kata gelap walaupun sama artinya. Setelah kalimat itu ditulisnya, ada juga kelepak elang menyinggung muram, yang berbicara tentang kemuraman sang penyair saat itu. Untuk mengungkapkan bahwa hari-hari telah berlalu dan berganti dengan masa mendatang, penyair mengungkapkan dengan kata-kata: desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Penggambaran malam yang semakin gelap dan air laut yang tenang, disajikan dengan kata-kata yang sarat makna, yakni: dan kini tanah dan air hilang ombak.
Semoga membantuu
11. "senja di pelabuhan kecil" merupakan puisi dari
chairil anwar......
smoga membantu yaaaaaaaaaaaaaa
...............................,......................chairil anwar................................................
12. ritme dalam puisi senja di pelabuhan kecil
Jawaban:
Rima akhir setiap bait /ta-ta-ut-ut/ (abab). Ritma berupa ikatan yang mengikat bait dengan menggunakan keterangan kalimat. Pada bait pertama menggunakan frasa/ini kali/ pada bait kedua menggunakan /gerimis/ pada bait ketiga menggunakan /tiada lagi/. Kata pengikat tersebut memunculkan gelombang irama baru.
13. Majas apa saja dalam puisi " Senja di Pelabuhan Kecil "?
majas personifikasi : perahu tiada berlaut,menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut , dsb
majas hiperbola : ... hilang ombak
itu ajj yang ku tau
semoga bermanfaat jangan lupa follow aku ya :)
14. Amanat dari puisi senja di pelabuhan kecil
karena Pelabuhan kecil berarti Pelabuhannya tidak besar
:maaf ngaur hanya ingin menghibur:)
15. apa Nada puisi Senja di pelabuhan kecil
Nada dan suasana yang digunakan dalam puisi ini adalah suasana sedih
Jawaban:
Dalam puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” nada yang terkandung adalah nada bercerita (sharing). Di dalam puisi tersebut, sikap penyair terhadap membaca lebih ingin menceritakan kisah patah hati yang dialaminya.
semoga membantu
maaf kalau salah
16. amanat puisi senja di pelabuhan kecil
Amanatnya adalah =
Pengarang ingin mengungkapkan kegagalan cintanya yang menyebabkan hatinya sedih dan tercekam. Kegagalan cintanya yang menyebabkan seseorang seolah-olah kehilangan segala-galanya. Cinta yang sungguh-sungguh dapat menyebabkan seseorang memahami apa arti kegagalan secara total.
Jadikan yg terbaik ya!
17. Apa makna dari puisi Senja di Pelabuhan Kecil. Karya: Chairil Anwar
Jawaban:
Ketika ada masalah jangan bersedih terus-menerus, segeralah bangkit dari kesedihan. Selalu mencari cinta sejati tanpa mengenal lelah, karena cinta sejati baru akan ada ketika usaha kita disertai dengan doa yang tulus dan ikhlas
Jawaban:
Bait 1 pengarang menceritakan cinta yang sudah tidak dapat diperoleh lagi. Pengarang melukiskan gedung, rumah tua, tiang dan temali, kapal, dan perahu yang tidak bertaut. Benda-benda itu semua mengungkapkan perasaan sedih dan sepi. Pengarang merasakan kehampaan hati karena cintanya yang hilang. Kenangan cinta sangat memukul hatinya sehingga hatinya mati setelah orang yang dicintainya pergi seperti kapal yang tidak berlaut hidupnya tiada berarti.
Bait 2 pengarang memfokuskan perhatian pada suasana pelabuhan dan tidak lagi ke benda-benda di pelabuhan yang beraneka ragam. Di pelabuhan itu turun gerimis yang mempercepat kelam (menambah kesedihan pengarang) dan ada ‘kelepak elang’ yang menyinggung muram ( membuat hati pengarang lebih muram).‘desir hari lari berenang’ (kegemingan telah musnah). Suasana di pantai itu suatu saat membuat hati pengarang dipenuhi harapan untuk terhibur, tapi ternyata suasana pantai itu kemudian berubah. Harapan untuk mendapatkan hiburan itu musnah, sebab“dan kini tanah air tidur hilang ombak”.
Bait 3 pikiran pengarang lebih dipusatkan pada dirinya dan bukan kepada pantai dan benda-benda sekeliling pantai itu. Dia merasa ‘ aku sendiri’. Tidak ada lagi yang diharapkan akan memberikan hiburan dalam kesendirian dan kedukaannya itu. Dalam kesendirian itu, pengarang mengisir semenanjung semula ia berjalan dengan dipenuhi harapan. Setelah pengarang mencapai ujung tujuan, ternyata orang yang diharapkan akan menghiburnya itu malah mengucapkan selamat jalan. Pengarang merasa bahwa sama sekali tidak ada harapan untuk mencapai tujuannya. Sebab itu dalam kesendirian dan kedukaannya, pengarang merasakan “dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap”. Betapa mendalam rasa sedihnya itu, ternyata dari pantai keempat sedu-sedan tangisnya dapat dirasakan.
Penjelasan:
SEMOGA MEMBANTU ^_^
18. Tunjukanlah kata kata yang bermakna konotasi dalam puisi "Senja di Pelabuhan Kecil"
kapal tidak berlaut , menyinggung muram , lari berenang menemu bujuk pangkal akanan , dari pantai keempat
19. Tuliskanlah makna perbait yang tertulis di dalam puisi Senja di pelabuhan kecil dalam bahasamu sendiri
Bait 1 pengarang menceritakan cinta yang sudah tidak dapat diperoleh lagi. Pengarang melukiskan gedung, rumah tua, tiang dan temali, kapal, dan perahu yang tidak bertaut. Benda-benda itu semua mengungkapkan perasaan sedih dan sepi. Pengarang merasakan kehampaan hati karena cintanya yang hilang. Kenangan cinta sangat memukul hatinya sehingga hatinya mati setelah orang yang dicintainya pergi seperti kapal yang tidak berlaut hidupnya tiada berarti.
Bait 2 pengarang memfokuskan perhatian pada suasana pelabuhan dan tidak lagi ke benda-benda di pelabuhan yang beraneka ragam. Di pelabuhan itu turun gerimis yang mempercepat kelam (menambah kesedihan pengarang) dan ada ‘kelepak elang’ yang menyinggung muram ( membuat hati pengarang lebih muram).‘desir hari lari berenang’ (kegemingan telah musnah). Suasana di pantai itu suatu saat membuat hati pengarang dipenuhi harapan untuk terhibur, tapi ternyata suasana pantai itu kemudian berubah. Harapan untuk mendapatkan hiburan itu musnah, sebab“dan kini tanah air tidur hilang ombak”.
Bait 3 pikiran pengarang lebih dipusatkan pada dirinya dan bukan kepada pantai dan benda-benda sekeliling pantai itu. Dia merasa ‘ aku sendiri’. Tidak ada lagi yang diharapkan akan memberikan hiburan dalam kesendirian dan kedukaannya itu. Dalam kesendirian itu, pengarang mengisir semenanjung semula ia berjalan dengan dipenuhi harapan. Setelah pengarang mencapai ujung tujuan, ternyata orang yang diharapkan akan menghiburnya itu malah mengucapkan selamat jalan. Pengarang merasa bahwa sama sekali tidak ada harapan untuk mencapai tujuannya. Sebab itu dalam kesendirian dan kedukaannya, pengarang merasakan “dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap”. Betapa mendalam rasa sedihnya itu, ternyata dari pantai keempat sedu-sedan tangisnya dapat dirasakan.
20. Majas apa saja yang ada dalam puisi senja di pelabuhan kecil
Rima akhir setiap bait /ta-ta-ut-ut/ (abab). Ritma berupa ikatan yang mengikat bait dengan menggunakan keterangan kalimat. Pada bait pertama menggunakan frasa/ini kali/ pada bait kedua menggunakan /gerimis/ pada bait ketiga menggunakan /tiada lagi/. Kata pengikat tersebut memunculkan gelombang irama baru.
semoga bermanfaat_-_
jangan lupa klik love ya
0 Komentar